Hijab adalah identitas seorang MUSLIMAH
Tentang coretan seorang hamba bergelar hawa yang mendambakan Rahmat & Ridho-NYA.
Senin, 09 Maret 2015
Saat senja datang,
Apakah Bumi yang pergi meninggalkan
Atau Matahari yang mengucapkan selamat tinggal?
Saat purnama tinggi,
Apakah Bumi yang menatap rindu
Atau Rembulan yang menatap kangen?
Saat hujan turun,
Apakah awan yang berlarian tak sabar
Atau Bumi yang menyambut riang?
Entahlah.
Saat dua sahabat lama bertemu
Siapa yang menunggu, siapa yang datang
Jika dua-duanya berpelukan erat
Saat dua musuh berperang
Siapa yang memulai, siapa yang mengakhiri
Jika dua-duanya sama-sama binasa
Pun, saat sebuah hubungan terputus
Siapa yang pergi, siapa yang ditinggal
Jika dua-duanya sama2 terluka
Entahlah.”
Selasa, 03 Maret 2015
Memilikimu
Aku mencintai sunset,
menatap kaki langit, ombak berdebur.
Tapi aku tidak akan pernah membawa pulang matahari ke rumah.
Kalaupun itu bisa dilakukan, tetap tidak akan kulakukan.
Aku menyukai bulan,
entah itu sabit, purnama, tergantung di langit sana.
Tapi aku tidak akan memasukkannya di dalam ransel.
Kalaupun itu mudah dilakukan, tetap tidak akan kulakukan.
Aku menyayangi serumpun mawar,
berbunga warna-warni mekar semerbak.
Tapi aku tidak akan memotongnya, meletakkannya di kamar.
Tentu bisa dilakukan, apa susahnya, namun tidak akan pernah kulakukan.
Aku mengasihi kunang-kunang,
terbang mendesing, kerlap-kerlip, di atas rerumputan gelap.
Tapi aku tidak akan menangkapnya, dibotolkan, menjadi penghias
di meja makan.
Tentu masuk akal dilakukan, pakai perangkap, namun tidak akan
pernah kulakukan.
Ada banyak sekali jenis cinta di dunia ini.
Yang jika cinta, bukan lantas harus memiliki.
Ada banyak jenis suka, kasih, dan sayang di dunia ini.
Yang jika memang demikian, tidak harus dibawa pulang.
Egois sekali, Kawan, jika tetap kulakukan.
Lihatlah, tiada lagi sunset tanpa matahari.
Tiada lagi indah langit tanpa purnama.
Juga taman tanpa mawar merekah
Ataupun temaram malam tanpa kunang-kunang.
Ada banyak sekali jenis cinta di dunia ini
Yang jika sungguh cinta, kita akan membiarkannya
Seperti apa adanya
Hanya menyimpan perasaan itu dalam hati.
Selalu begitu hingga akhir nanti.
menatap kaki langit, ombak berdebur.
Tapi aku tidak akan pernah membawa pulang matahari ke rumah.
Kalaupun itu bisa dilakukan, tetap tidak akan kulakukan.
Aku menyukai bulan,
entah itu sabit, purnama, tergantung di langit sana.
Tapi aku tidak akan memasukkannya di dalam ransel.
Kalaupun itu mudah dilakukan, tetap tidak akan kulakukan.
Aku menyayangi serumpun mawar,
berbunga warna-warni mekar semerbak.
Tapi aku tidak akan memotongnya, meletakkannya di kamar.
Tentu bisa dilakukan, apa susahnya, namun tidak akan pernah kulakukan.
Aku mengasihi kunang-kunang,
terbang mendesing, kerlap-kerlip, di atas rerumputan gelap.
Tapi aku tidak akan menangkapnya, dibotolkan, menjadi penghias
di meja makan.
Tentu masuk akal dilakukan, pakai perangkap, namun tidak akan
pernah kulakukan.
Ada banyak sekali jenis cinta di dunia ini.
Yang jika cinta, bukan lantas harus memiliki.
Ada banyak jenis suka, kasih, dan sayang di dunia ini.
Yang jika memang demikian, tidak harus dibawa pulang.
Egois sekali, Kawan, jika tetap kulakukan.
Lihatlah, tiada lagi sunset tanpa matahari.
Tiada lagi indah langit tanpa purnama.
Juga taman tanpa mawar merekah
Ataupun temaram malam tanpa kunang-kunang.
Ada banyak sekali jenis cinta di dunia ini
Yang jika sungguh cinta, kita akan membiarkannya
Seperti apa adanya
Hanya menyimpan perasaan itu dalam hati.
Selalu begitu hingga akhir nanti.
Memilikimu
Dikatakan atau Tidak Dikatakan, itu Tetap Cinta
Langganan:
Postingan (Atom)