Rabu, 24 Juni 2015

MAWAR BERDURI DI TEPI JURANG


Mawar itu sempurna karena ada duri
Mawar itu sempurna karena memiliki duri
Banyak orang bilang duri pada mawar merusak keindahan mawar
Banyak orang bilang duri pada mawar mengganggu mawar
Padahal duri itulah yang membuat mawar dikatakan mawar
Duri itulah yang membuat mawar dikatakan Mawar.
Duri itulah yang membuat mawar dikatakan Sempurna.













Apa Hubungannya dengan Perempuan??

Perempuan diibaratkan seperti mawar.
Dan duri itu adalah aturan TUHAN bagi setiap Perempuan
Dan duri itu adalah aturan TUHAN bagi setiap Wanita.

Seperti duri pada mawar, banyak orang bilang aturan ALLAH bagi setiap perempuan itu merusak keindahan perempuan, membuat perempuan susah gaul, susah kerja, membuat perempuan susah beraktivitas.

Padahal seperti duri pada mawar, aturan itu juga yang membuat Wanita dikatakan Wanita

Maka :
Saya Mawar Berduri
Saya Wanita dengan apa yang TUHAN mau untuk lakukan, saya akan saya lakukan
Saya Wanita dengan apa yang TUHAN mau untuk saya kenakan, akan saya kenakan
Saya Wanita dengan apa yang TUHAN mau untuk saya rasakan, saya akan rasakan
Saya Wanita dengan apa yang TUHAN mau untuk saya katakan, saya akan katakan

Maka saya Mawar Berduri,
Saya Perempuan dengan apa yang TUHAN Mau...TUHAN Mau..TUHAN Mau..ada pada diri saya


Kenapa di Tepi Jurang??


Saya tidak mau menjadi Mawar Berduri di tengah taman. Kalau saya jadi mawar berduri di tengah taman,,gampang orang untuk memetik saya, mudah untuk memetik saya. Hanya ada denda Rp 50.000 atau 2 bulan kurungan. Lalu akan memetik saya dengan sangat mudah.


Saya tidak mau seperti itu!!!!!

Saya ingin menjadi Mawar Berduri di Tepi Jurang.
Karena suatu saat nanti saya YAKIN..kelak akan ada laki-laki yang memetik saya, dia pasti laki-laki yang paling berani mengorbankan nyawanya untuk saya, resikonya besar..TEPI JURANG..NYAWA bukan sekedar denda, bukan sekedar kurungan beberapa bulan.

Menjadi Indah karena tidak pernah memburukkan gambarnya.
  1. Jika orang bertanya tentang siapa saya, maka akan saya jawab yang indah karena saya yakin ALLAH akan bantu mengindahkan masa depanku.
  2. Jika orang bertanya tentang cita-citaku, makan akan saya katakan yang terbaik. Karena saya yakin apapun keadaannya hari ini ALLAH akan membantu mengindahkan cita-citanya di depan.


"Seseorang yang menjadi besar,dan tidak pernah merasa kecil. buat kita yang punya ALLAH yang MAHA..yang MAHA..kenapa kita harus mearasa kecil dan minder???"

Kalau hari ini kita merasa kalau kita kecil, toh kita dekat dan lebih dekat dari urat nadi kita dengan ALLAH yang maha besar, jadi kenapa kita takut dengan kekecilan kita???

Kisah nabi Yusuf mengajarkan di Qur'an surah Yusuf

Kisah Nabu Yususf dimulai dari ayat ke lima
(Ingatlah), ketika Yusuf berkata kepada ayahnya: "Wahai ayahku, sesungguhnya aku bermimpi melihat sebelas bintang, matahari dan bulan; kulihat semuanya sujud kepadaku".

Lalu ayat ke 6-99 menceritakan kisah perjuangan nabi Yususf, dia dimasukan kedalam sumur, dia dijadikan budak, dia di jual, dia dipenjara, dia digoda Zulaikha, terus dan terus.

Sampai di ayat 100, Nabi Yususf berhasil menjadi Raja
Dan ia menaikkan kedua ibu-bapanya ke atas singgasana. Dan mereka (semuanya) merebahkan diri seraya sujud kepada Yusuf. Dan berkata Yusuf: "Wahai ayahku inilah ta'bir mimpiku yang dahulu itu; sesungguhnya Tuhanku telah menjadikannya suatu kenyataan. Dan sesungguhnya Tuhanku telah berbuat baik kepadaku, ketika Dia membebaskan aku dari rumah penjara dan ketika membawa kamu dari dusun padang pasir, setelah syaitan merusakkan (hubungan) antaraku dan saudara-saudaraku. Sesungguhnya Tuhanku Maha Lembut terhadap apa yang Dia kehendaki. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.

Kisah nabi yusuf mengajarkan kepada kita bahwa :
Kisah hidup kita bukan dimulai kemarin, dari siapa kita lahir, apa latarbelakang kita, dari mana kita dulu sekolah, apa pekerjaan kita sekarang.

TAPI...

  1. Kisah hidup kita dimulai ketika kita berani untuk mengatakan "APA MIMPI KITA, APA YANG KITA INGINKAN DI DEPANNYA. 
  2. Dan Kisah Hidup kita hanya pantas diakhiri seperti  pada kisah nabi Yusuf. Saat kita berhasil mendapatkan apa yang pernah kita gambarkan tadi dan kemudian kita katakan kepada orang-orang yang pernah kita katakan mimpi kita 

"Sungguh ALLAH telah baik untuk menjadikannya kenyataan"




Tidak ada komentar:

Posting Komentar