Selasa, 03 Februari 2015
Tentang coretan seorang hamba bergelar hawa yang mendambakan Rahmat & Ridho-NYA dalam memaknai setiap anugerah & karunia
Hidup ‘sendiri’ memang sungguh tidak nyaman. Belum memPunyai pasangan yang sah yang akan mendampingi diri meraih ridho-Nya. Tak ada teman untuk berbagi, berkeluh-kesah pun tak ada, curhat, atau ‘sekadar’ teman ngobrol pun tidak ada. Ada kerinduan yang kadangkala hadir tanpa diundang. Apalagi bila melihat teman-teman menggandeng suaminya, atau bahkan menggendong buah hati dalam dekapan. Hati perempuan mana yang tak merasakan fitrah untuk berada pada posisi yang sama.
Dititik inilah, kondisi hati paling rawan untuk berpaling. Ya...berpaling dari ketakwaan yang selama ini digenggam. Muncul anggapan seolah-olah jodoh itu jauh.
Ujian manusia itu bisa beragam warna. Mustahil tak ada ujian untuk menentukan kualitas dan pemahaman manusia.
Inilah hidup. Toh tak semua berbentuk kesedihan. Ia datang silih berganti dengan kebahagiaan. Mungkin ada yang belum menemukan belahan jiwa, tapi ia berprestasi di kuliah. Belum bisa menikah dengan segera, tapi Allah menganugerahinya keluarga besar yang selalu harmonis. Aku merindu sosok imam yang akan menuntun ku menuju surga mu ya RABB.
Bersabar itu memang tak berbatas. Bila ia memunyai batas, maka bukan bersabar lagi namanya. Begitu juga dengan penantian ini, ia harus dibekali dengan kesabaran yang luar biasa. Bila merasa kesabaran itu sudah mulai menipis, maka harus segera di-recharge.
Bersabar menunggu pasangan hidup yang allah ridhoi, dan berusaha Menyapa TAKDIR. Rasakan ‘kesendirian’ tak pernah aku rasakan karena sesungguhnya aku tak pernah benar-benar sendiri. ALLAH dengan segenap cinta-Nya yang terus menemani bahkan tanpa kita sadari.
AKU ingin seperti mawar berduri ,yang mekar mewangi di taman larangan Illahi ,harumnya yang di karuniakan bukan di jadikan pertaruhan duniawi. Duri-duri terus memagari agar tidak mudah di sentuh apalagi di petik sesuka hati. "Harapan itu masih ada".
***
Aku minta kepada Allah setangkai bunga segar,
Allah memberiku kaktus berduri ..
Aku minta kepada Allah hewan mungil nan cantik,
Allah memberiku ulat berbulu ..
Aku sedih, kecewa dan bertanya tanya ..
Betapa tidak adilnya Allah kepadaku.
Namun seiring dengan berjalannya waktu ..
Kaktus itu berbunga indah ..
bahkan sangat indah.
Dan ulat berbulu itu tumbuh dan berubah, menjadi kupu kupu yang amat cantik ..
"Sesungguhnya diantara hamba-hambaKU ada yang imannya tidak menjadi baik kecuali dengan kefakiran. Jika AKU lapangkan rezekinya, maka imannya akan rusak.
Diantara hamba-hambaKU ada yang imannya tidak menjadi baik melainkan dengan kondisi kaya. Jika AKU membuatnya fakir, pasti imannya rusak.
Diantara hamba-hambaKU ada yang imannya tidak menjadi baik melainkan dengan kondisi sakit. Seandainya AKU sehatkan, imannya pasti rusak.
Inilah jalan Allah ..
Semua indah pada waktunya ..
Allah tidak memberi apa yang kita inginkan,
Tapi Allah memberi apa yang kita butuhkan.. Subhanallah.
Aku mengatur hamba-hambaKU dengan pengetahuanKU terhadap apa yang ada dalam HATI mereka.
Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui Lagi Maha Lembut."
"Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.?"
AJARI AKU MEMBERI SEBELUM AKU MEMINTA. Aku terlahir dari keluarga yang biasa-biasa saja....Namun,,aku ingin menjadikan diriku luar biasa bagi orang-orang terpenting dalam hidup dan matiku.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar