1. Hubungan manusia dengan Allah SWT (HablumminAllah SWT)
Manusia adalah sebaik-baik kejadian yg telah dijadikan oleh Allah SWT.Kejadian yg dirancangkan untuk kebahagiaan dunia.Oleh itu, Allah SWT telah menjadikan manusia dengan tujuan untuk menghambakan diri kepada-Nya, yaitu untuk beribadah kepada-Nya seperti yg diterangkan di dalam Al-Quran
Surah Adz-Dzariyat ayat 56 yg bermaksud:
"Dan tidak Kami jadikan jin dan manusia kecuali untuk beribadah kepada Kami."
Oleh itu,
nyatalah bahwa hubungan manusia dengan Allah SWT merupakan hubungan hamba dengan Tuhannya.
Manusia sebagai hamba telah diperintahkan oleh Allah SWT untuk melakukan ibadah dalam bentuk al amru bil ma'ruf wa an nahyu 'anil mungkar (menyuruh melakukan kebaikan dan mencegah daripada melakukan kejahatan).
Segala amalan manusia yg berbentuk demikian dianggap sebagai ibadah terhadap Allah SWT yg akan dihitung untuk diberi balasan apabila dia dikembalikan kepada Allah SWT.
Nilai amalan ini juga dijadikan pengukur terhadap kehambaan manusia sama ada ia seorang hamba yg mulia atau hamba yg hina di sisi Allah SWT seperti yg diterangkan oleh Allah SWT di dalam
Surah Al-Hujurat ayat 13 yg bermaksud:
"Sesungguhnya orang yang paling mulia di sisi Allah SWT adalah orang yang paling bertaqwa antara kamu."
2. Hubungan manusia dengan manusia (Hablumminannas)
Manusia dijadikan oleh Allah SWT daripada asal keturunan yang satu yaitu daripada Adam a.s.
Daripada Adam dijadikan pasangan hidupnya Siti Hawa 'alaihassalamah.
Maka daripada kedua-duanya maka lahir manusia dan terus membiak memenuhi alam hingga hari ini.
Oleh yg demikian, hubungan seseorang manusia dgn manusia yg lain bukan saja daripada segi bahwa mereka hamba Allah SWT tetapi mereka sebenarnya adalah sebagai sebuah keluarga yg berasal daripada jiwa yg satu. Ini berarti tiap-tiap manusia itu wajib menganggap manusia yg lain tidak kira bangsa, tempat dan warna kulit adalah mempunyai hak yg sama daripada segi kemanusiaan dan kebebasan.
Menjadi kewajiban kepada manusia untuk menghormati di antara satu dengan yg lain.
Perbedaan warna kulit, bahasa tempat dan agama adalah perbedaan yg mendatang yg tidak harus dijadikan alasan oleh mereka untuk mewujudkan perbedaan antara manusia.
Malah perbedaan ini sebenarnya merupakan rahmat Allah SWT untuk melancarkan perjalanan dan keperluan hidup manusia itu sendiri supaya lebih berarti peranan mereka
seperti yg diterangkan oleh Allah SWT di dalam
Surah Al-Hujurat ayat 13 yg bermaksud: "Wahai manusia! Sesungguhnya Kami telah jadikan kamu lelaki dan perempuan dan kami jadikan bangsa-bangsa dan berpuak-puak untuk kamu kenal mengenali antara satu sama lain."
3. Hubungan manusia dgn alam
Allah SWT telah menjadikan alam yg penuh dengan tumbuh-tumbuhan, udara yg nyaman, air yg bersih, cahaya yg menyegarkan dan dijadikan siang dan malam silih berganti adalah untuk dimanfaatkan oleh manusia.
Manusia dalam hubungan ini merupakan makhluk yg telah diamanahkan oleh Allah SWT sebagai khalifah kepada alam.
Di tangan manusia terletaknya kemakmuran alam dan segala penghuninya.
Firman Allah SWT yang bermaksud: "Dan Dialah Allah SWT yang menjadikan segala yang ada di bumi ini untuk kamu semua." (Al-Baqarah: 29)
Manusia dijadikan di dunia adalah sebagai khalifah yang diamanahkan oleh Allah SWT untuk menguasai alam ini dengan sebaik-baiknya.
Segala kemakmuran dan kerusakan yang terjadi di alam ini akan dipersoalkan oleh Allah SWT.
Oleh itu, manusia senantiasa diingatkan dalam Al-Quran supaya tidak melakukan sebarang kemusnahan di dalam alam ini
seperti firman-Nya yang bermaksud: "Janganlah kamu melakukan kerusakan di muka bumi ini." (Al-Baqarah: 11)
Kerusakan alam ini adalah akibat daripada sikap manusia yg tidak memegang amanah Allah SWT dengan sebaik-baiknya.
Pemusnahan dan kerusakan yg dilakukan merupakan pelanggaran perintah yg akan mendapat balasan setimpal daripada Allah SWT.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar