Senin, 26 Oktober 2015

Pulang

Apa yang terlintas dalam pikiran kawan-kawan ketika aku mengatakan kata "PULANG"????
Yah..PULANG adalah ujung dari sebuah perjalanan. Ketika kita telah lelah dari perjalanan panjang, maka ada saatnya kita merindukan untuk kembali. Dan 'pulang' adalah istilah yang tepat untuk menggambarkannya.

Bahwa....

Hidup ini adalah perjalanan panjang dan tidak selalu mulus. Pada hari ke berapa dan pada jam ke berapa kita tidak pernah tahu, rasa sakit apa yang harus kita lalui. Kita tidak tahu kapan hidup akan membanting kita, membuat terduduk, untuk kemudian memaksa kita mengambil keputusan. Satu-dua keputusan itu membuat kita bangga, sedangkan sisanya lebih banyak menghasilkan penyesalan.

Yah..aku tau sekarang lebih banyak luka di hati Ayahku dan juga ibuku, lebih banyak tangis dihati ibuku dibanding di matanya. 

***

Jumat, 23 Oktober 2015

Tiga "SELALU" yang pantas dimiliki:

1. Selalu sederhanakan masalah kita. Jangan dibuat rumit, jangan dibuat panjang.

2. Selalu berpikir positif. saat situasi memang negatif , berpikir positif akan membantu kita.

3. Selalu belajar melepaskan. Pada akhirnya, tidak ada yang sebenarnya kita miliki, bukan?

Kamis, 27 Agustus 2015

SABAR




Di setiap KEGELAPAN
Pasti ada TERANG
Di setiap DOA
Selalu ada JAWAbAN
Di setiap KESUSAHAN
Pasti ada KEMUDAHAN
Bertahan dan bersabarlah..

Adakalanya di segenap jiwa, kita merasa langkah kita terlalu berat. Senyum tawa hilang. Apa yang kita cari, kita tidak mendapatkannya. Apa yang kita mau, kita tidak mampu mencapinya. Kita memandangnya sebagai satu musibah yang tidak mampu kita pikul. Kita rasa ALLAH SWT itu kejam kerena kita dibiarkan merasakan sakit atas ujiannya, hingga kadangkala kita terlupa, dan pada akhirnya kita melemparkan pertanyaan.

1. Mengapa aku diuji?

Al Quran Menjawab" (Jangan Mengeluh dan Jangan Gelisah)
"Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan saja mengatakan,"Kami telah beriman", sedangkan mereka tidak diuji? Dan sesungguhnya Kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta."


[Surah Al-Ankabut ayat 2-3].

2. MENGAPA UJIAN SEBERAT INI?

Al Quran Menjawab 
"Allah tidak membebani seseorang itu melainkan sesuai dengan kesanggupannya,"


[Surah Al-Baqarah ayat 286].

3. MENGAPA AKU TAK DAPAT APA YG AKU IDAM-IDAMKAN?

Al Quran Menjawab
"Boleh jadi kamu membenci sesuatu padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi pula kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu, Allah mengetahui sedang kamu tidak mengetahui."


[Surah Al-Baqarah ayat 216].

4. MENGAPA AKU MERASA FRUSTRASI?

Al Quran Menjawab
"Janganlah  kamu bersikap lemah. dan janganlah pula kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi derajatnya, jika kamu orang-orang yang beriman."

[Surah Al-Imran ayat 139].

5. BAGAIMANA AKU HARUS MENGHADAPINYA?

APA YANG AKU DAPAT DARIPADA SEMUA INI?
"Dan mintalah pertolongan (kepada Allah)  dengan jalan sabar dan mengerjakan shalat; dan sesungguhnya shalat itu amatlah berat kecuali kepada orang-orang yang khusyu"


[Surah Al-Baqarah ayat 45].

6. APA YANG AKU DAPAT DARIPADA SEMUA INI?

Al Quran Menjawab
"Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang  mu'min, diri, harta mereka dengan memberikan syurga untuk mereka."


[Surah At-Taubat ayat 111].

7. KEPADA SIAPA AKU BERHARAP?

Al Quran Menjawab
"Cukuplah Allah bagiku,tidak ada Tuhan selain dari-Nya. Hanya kepada-Nya aku bertawakkal."


[Surah At-Taubat ayat 129].

8. AKU TAK TAHAN!!!!!!

Al Quran Menjawab
"......dan janganlah kamu berputus asa dari  rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah melainkan kaum yang kafir."


[Surah Yusuf ayat 12] .

9. MENGAPA HATI INI TIDAK TENANG ?

Al Quran Menjawab
(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.


[QS. Ar Ra'd ayat 28].

ALLAH itu Maha Penyayang,,,
ALLAH itu Maha Pengasih (Ya Rahman Ya Rahim). Dia juga Yang Maha Menyempitkan dan juga Maha Melapangkan.

Dia sempitkan, himpitkan hati kita dengan keresahan, dan Dia juga yang akan melapangkan. Bukankah ALLAH SWT sudah berfirman, dengan mengingatNya hati kita akan menjadi tenang? Jadi, apa lagi yang kita cari? Apa lagi yang kita rasa tidak cukup? Dia tidak menguji kita dengan ujian yang begitu berat yang tidak mampu untuk kita hadapi.

Dia menguji kerena Dia rindu. Rindu dengan tangisan dan rayuan hambaNya. Tangisan di sepertiga malam, tangisan seorang hamba yang juga rindu pada Penciptanya. Tangisan seorang hamba yang kasih akan Tuhannya. Itu cinta yang benar-benar hidup yang takkan terhapus ditelan zaman.

Aku teringat akan pesan ayah dan bundaku

“wahai anak-anakku, yang dicintai lagi dikasihi. Jangan sesekali mencederakan dan membiarkan diri kalian dicederakan. Diri kalian adalah amanah Tuhan, sayangilah dengan bersungguh-sungguh, janganlah diabaikan. Gunakan dan tambahkan segala pengetahuan, akal budi dan kebijaksanaan kalian, bagi mencapainya. Peliharalah kesehatan spiritual, fizikal dan mental kalian, jangan sesekali membiarkan ia cedera atau dicederakan. Wahai anak-anak ku, harga diri kalian adalah harga diri kami, sakit kalian adalah kesakitan kami, kepedihan dan keperitan kalian adalah kepedihan dan keperitan kami, kesedihan dan kesusahan kalian adalah kesedihan dan kesusahan kami begitu juga kepiluan kalian adalah kepiluan kami. Kami merasakan, sudah terlalu banyak pesanan, nasehat ditambah dgn ilmu, prinsip atau pegangan yg benar dan betul yg dicurahkan mengikut keupayaan yg diberikan Tuhan Allah swt sejak kalian semua mula berakal sehingga kini. Nah! gunakanlah semua ini,

Aku menangis, berderai air mataku, betapa selama ini aku membiarkan diri aku disakiti. Aku menyalahkan takdir dengan apa yang terjadi, sedangkan semua berlaku hanya untuk menyedarkan aku. Ya! Hanya untuk menyedarkan aku bahawa kasih Allah meliputi segala-galanya. Tiada apapun yang dapat mengatasinya.


Akhir kata dariku..

Bangkitlah dari “tempat” jatuhmu itu, ukirkan senyuman di bibirmu. Jangan sesekali membina tembok seolah-olah tiada langsung jalan keluar bagi masalahmu itu. Senyum dan katakan pada mereka, “Nah! Kalian lihatlah diriku, aku terasa lebih baik dari semalam. Semalam yang coba menjatuhkan aku, tapi aku yakin, cinta aku tidak membenarkannya, cinta aku mau aku jadi lebih kuat dari sebelumnya, cinta aku hadirkan ujian kerena Dia mau aku menjadi lebih baik malah yang terbaik dari biasa. Aku masih mampu untuk tersenyum dan menggembirakan insan-insan kesayanganku. Ini diri aku yang sekarang”.

Engkau akan merasa lega, lega yang sangat-sangat lega, kerena engkau yakin bahwa itu semua hanya wasilah untuk kita meraih ridha dan maghfirah dariNya. Jangan sesekali menjatuhkan air matamu kerena dunia, dunia itu cuma sementara, nanti akan binasa. Yakinlah, di hadapan sana ada hikmah yang tersembunyi yang engkau pasti akan temui selagi mana iktikadmu amat benar dengan ALLAH dan RasulNya. Jangan berputus asa dengan rahmat ALLAH.

Senyumlah.

Jumat, 07 Agustus 2015

Pantaskah


Setiap aku teringat wajahmu

Bisakah hati ini memendammu

Berulangkali aku mencoba

Pergi jauh melupakan dirimu

Ku gelisah, ku tak kuasa

Menghapus kenangan indah bersamamu


Pantaskah bila aku tak mampu melupakanmu

Kini Kau telah bersamanya

Haruskah ku sesali apa yang telah terjadi

Aku tak mungkin denganmu


Memang semua salahku melangkah

Menjalani cinta yang tak mungkin

Saat harus kusudahi semua

Perjalanan cinta yang tak pasti

Ku gelisah, ku tak kuasa

Menghapus yang pernah tersimpan di hati…


Pantaskah bila aku tak mampu melupakanmu

Kini Kau telah bersamanya

Haruskah ku sesali apa yang terjadi


Pantaskah bila aku tak mampu melupakanmu

Kini Kau telah bersamanya

Tak ingin.. kusesali apa yang tlah terjadi

Selamanya kau, dihati…

Kau kan selalu…, di hati…

Selasa, 04 Agustus 2015

HUJAN


Setiap tetes air hujan
Meski milyaran jumlahnya
Memiliki makna dan artinya
Hanya saja, kita tidak tahu
Kita bahkan tidak peduli

Setiap kesedihan dan kemalangan anak manusia
Milyaran jumlahnya
Memiliki makna dan artinya

Untuk yang satu ini, kita sebaiknya mencari tahu
Satu tetes... mungkin agar kita belajar bersabar
Tetes lainnya agar kita belajar melepaskan
Yang satunya lagi agar kita pandai bersyukur
Yang berikutnya agar kita semakin kuat

Tidak ada tetes kesedihan dan kemalangan yang keliru
Bahkan ketika itu termasuk azab Tuhan sekalipun
Agar setelahnya, melewati seluruh rasa sakitnya dengan ihklas
Kita dibasuh hingga bersih
Terlahir kembali dengan pemahaman terbaik

Rabu, 24 Juni 2015

MAWAR BERDURI DI TEPI JURANG


Mawar itu sempurna karena ada duri
Mawar itu sempurna karena memiliki duri
Banyak orang bilang duri pada mawar merusak keindahan mawar
Banyak orang bilang duri pada mawar mengganggu mawar
Padahal duri itulah yang membuat mawar dikatakan mawar
Duri itulah yang membuat mawar dikatakan Mawar.
Duri itulah yang membuat mawar dikatakan Sempurna.













Apa Hubungannya dengan Perempuan??

Perempuan diibaratkan seperti mawar.
Dan duri itu adalah aturan TUHAN bagi setiap Perempuan
Dan duri itu adalah aturan TUHAN bagi setiap Wanita.

Seperti duri pada mawar, banyak orang bilang aturan ALLAH bagi setiap perempuan itu merusak keindahan perempuan, membuat perempuan susah gaul, susah kerja, membuat perempuan susah beraktivitas.

Padahal seperti duri pada mawar, aturan itu juga yang membuat Wanita dikatakan Wanita

Maka :
Saya Mawar Berduri
Saya Wanita dengan apa yang TUHAN mau untuk lakukan, saya akan saya lakukan
Saya Wanita dengan apa yang TUHAN mau untuk saya kenakan, akan saya kenakan
Saya Wanita dengan apa yang TUHAN mau untuk saya rasakan, saya akan rasakan
Saya Wanita dengan apa yang TUHAN mau untuk saya katakan, saya akan katakan

Maka saya Mawar Berduri,
Saya Perempuan dengan apa yang TUHAN Mau...TUHAN Mau..TUHAN Mau..ada pada diri saya


Kenapa di Tepi Jurang??


Saya tidak mau menjadi Mawar Berduri di tengah taman. Kalau saya jadi mawar berduri di tengah taman,,gampang orang untuk memetik saya, mudah untuk memetik saya. Hanya ada denda Rp 50.000 atau 2 bulan kurungan. Lalu akan memetik saya dengan sangat mudah.


Saya tidak mau seperti itu!!!!!

Saya ingin menjadi Mawar Berduri di Tepi Jurang.
Karena suatu saat nanti saya YAKIN..kelak akan ada laki-laki yang memetik saya, dia pasti laki-laki yang paling berani mengorbankan nyawanya untuk saya, resikonya besar..TEPI JURANG..NYAWA bukan sekedar denda, bukan sekedar kurungan beberapa bulan.

Menjadi Indah karena tidak pernah memburukkan gambarnya.
  1. Jika orang bertanya tentang siapa saya, maka akan saya jawab yang indah karena saya yakin ALLAH akan bantu mengindahkan masa depanku.
  2. Jika orang bertanya tentang cita-citaku, makan akan saya katakan yang terbaik. Karena saya yakin apapun keadaannya hari ini ALLAH akan membantu mengindahkan cita-citanya di depan.


"Seseorang yang menjadi besar,dan tidak pernah merasa kecil. buat kita yang punya ALLAH yang MAHA..yang MAHA..kenapa kita harus mearasa kecil dan minder???"

Kalau hari ini kita merasa kalau kita kecil, toh kita dekat dan lebih dekat dari urat nadi kita dengan ALLAH yang maha besar, jadi kenapa kita takut dengan kekecilan kita???

Kisah nabi Yusuf mengajarkan di Qur'an surah Yusuf

Kisah Nabu Yususf dimulai dari ayat ke lima
(Ingatlah), ketika Yusuf berkata kepada ayahnya: "Wahai ayahku, sesungguhnya aku bermimpi melihat sebelas bintang, matahari dan bulan; kulihat semuanya sujud kepadaku".

Lalu ayat ke 6-99 menceritakan kisah perjuangan nabi Yususf, dia dimasukan kedalam sumur, dia dijadikan budak, dia di jual, dia dipenjara, dia digoda Zulaikha, terus dan terus.

Sampai di ayat 100, Nabi Yususf berhasil menjadi Raja
Dan ia menaikkan kedua ibu-bapanya ke atas singgasana. Dan mereka (semuanya) merebahkan diri seraya sujud kepada Yusuf. Dan berkata Yusuf: "Wahai ayahku inilah ta'bir mimpiku yang dahulu itu; sesungguhnya Tuhanku telah menjadikannya suatu kenyataan. Dan sesungguhnya Tuhanku telah berbuat baik kepadaku, ketika Dia membebaskan aku dari rumah penjara dan ketika membawa kamu dari dusun padang pasir, setelah syaitan merusakkan (hubungan) antaraku dan saudara-saudaraku. Sesungguhnya Tuhanku Maha Lembut terhadap apa yang Dia kehendaki. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.

Kisah nabi yusuf mengajarkan kepada kita bahwa :
Kisah hidup kita bukan dimulai kemarin, dari siapa kita lahir, apa latarbelakang kita, dari mana kita dulu sekolah, apa pekerjaan kita sekarang.

TAPI...

  1. Kisah hidup kita dimulai ketika kita berani untuk mengatakan "APA MIMPI KITA, APA YANG KITA INGINKAN DI DEPANNYA. 
  2. Dan Kisah Hidup kita hanya pantas diakhiri seperti  pada kisah nabi Yusuf. Saat kita berhasil mendapatkan apa yang pernah kita gambarkan tadi dan kemudian kita katakan kepada orang-orang yang pernah kita katakan mimpi kita 

"Sungguh ALLAH telah baik untuk menjadikannya kenyataan"




Senin, 22 Juni 2015

IKHLAS ITU......


Ikhlas itu…

….

Saat segalanya menjauh, kau semakin mendekat

padaNYA…

….

AKU TAK LEBIH BAIK


Ilalang itu...
Tak secerah mawar di kebun indahmu.
Tak seputih melati di taman asrimu.
Harumnya tak semerbak seperti bunga sedap malam di ruang istanamu…

Ilalang hanyalah sewarna kuning yang mengering, lusuh menghampar di sepanjang pandangan

Angin merapuhkan butiran dalam genggaman,,,
Hujan mengatupkan bentangan sayap di sepanjang batang,,,
Langkah menghempaskan helaian raga….

Tapi…
Mungkin aku tak lebih baik dari ilalang,

Jika dalam diamku, aku tak bertasbih memuji nama-MU

Subahanallahi Walhamdulillahi Walaa ilaa ha’Illallaahu Wallahuakbar

Senin, 20 April 2015

Jika Aku Jatuh Cinta

Cinta. Sebuah kata singkat yang memiliki makna luas.
Walaupun belum teridentifikasi secara pasti, namun
eksistensi cinta diakui oleh semua orang. Al-Ghazali 
mengatakan cinta itu ibarat sebatang kayu yang baik. 
Akarnya tetap di bumi, cabangya di langit dan buahnya 
lahir batin, lidah dan anggota-anggota badan. Ditujukan 
oleh pengaruh-pengaruh yang muncul dari cinta itu dalam
 hati dan anggota badan, seperti ditujukkanya asap dalam 
api dan ditunjukkanya buah dan pohon. 


Cinta sejati hanyalah pada Rabbul Izzati.
Cinta yang takkan bertempuk sebelah tangan. Namun Allah tidak egois mendominasi cinta hamba-Nya. Dia berikan kita cinta kepada anak, istri, suami, orang tua, kaum muslimin. Tapi cinta itu tentu porsinya tidak melebihi cinta kita pada Allah, karena

Allah mengatakan:

“Katakanlah! ‘Jika bapak-bapakmu, anak-anakmu, 
saudara-saudaramu, istri-istrimu, kaum keluargamu, 
harta-benda yang kamu usahakan, perdagangan yang kamu khawatiri akan merugi dan rumah tangga yang kamu senangi (manakala itu semua) lebih kamu cintai dari pada Allah 
dan Rasul-Nya dan berjiha di jalan-Nya, maka tunggulah 
keputusan-Nya. Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada 
kaum yang fasik.” 

Prestasi kepahlawanan para pejuang tidak terlepas dari
pengaruh cintanya seorang pemuda kepada pemudi. Umar bin
Abdul Aziz berhasil memenangkan pertarungan cinta sucinya
kepada Allah dari pada cinta tidak bertuannya kepada
seorang gadis. Tidak ada yang salah pada cinta. Berusahalah 
menempatkannya pada tempat, waktu dan sisi yang tepat. 

Ya Allah, jika aku jatuh cinta, cintakanlah aku pada 
seseorang yang melabuhkan cintanya pada-Mu, agar bertambah 
kekuatan ku untuk mencintai-Mu. 

Ya Muhaimin, jika aku jatuh cinta, jagalah cintaku padanya
 agar tidak melebihi cintaku pada-Mu 

Ya Allah, jika aku jatuh hati, izinkanlah aku menyentuh hati
 seseorang yang hatinya tertaut pada-Mu, agar tidak terjatuh
 aku dalam jurang cinta semu. 

Ya Rabbana, jika aku jatuh hati, jagalah hatiku padanya
 agar tidak berpaling pada hati-Mu. 

Ya Rabbul Izzati, jika aku rindu, rindukanlah aku pada 
seseorang yang merindui syahid di jalan-Mu. 

Ya Allah, jika aku rindu, jagalah rinduku padanya agar 
tidak lalai aku merindukan syurga-Mu. 

Ya Allah, jika aku menikmati cinta kekasih-Mu, janganlah 
kenikmatan itu melebihi kenikmatan indahnya bermunajat di 
sepertiga malam terakhirmu. 

Ya Allah, jika aku jatuh hati pada kekasih-Mu, jangan biarkan
 aku tertatih dan terjatuh dalam perjalanan panjang menyeru 
manusia kepada-Mu. 

Ya Allah, jika Kau halalkan aku merindui kekasih-Mu, jangan 
biarkan aku melampaui batas sehingga melupakan aku pada cinta 
hakiki dan rindu abadi hanya kepada-Mu. 

Ya Allah Engaku mengetahui bahwa hati-hati ini telah 
berhimpun dalam cinta pada-Mu, telah berjumpa pada taat 
pada-Mu, telah bersatu dalam dakwah pada-MU, telah berpadu 
dalam membela syariat-Mu. Kokohkanlah ya Allah ikatannya. 
Kekalkanlah cintanya. Tunjukilah jalan-jalannya. Penuhilah 
hati-hati ini dengan nur-Mu yang tiada pernah pudar. 
Lapangkanlah dada-dada kami dengna limpahan keimanan kepada-Mu
 dan keindahan bertawakal di jalan-Mu. 

satukanlah hati hati kita dalam cinta kepada Allah. aku 
berseru kepada kalian, ikhlaskan niat dan amal kerana ALLAH
insyallah masa depan  itu ditangan kita.

Senin, 13 April 2015

Tamadun Islam mempunyai tiga matlamat utama yaitu:

1. Hubungan manusia dengan Allah SWT (HablumminAllah SWT)

Manusia adalah sebaik-baik kejadian yg telah dijadikan oleh Allah SWT.Kejadian yg dirancangkan untuk kebahagiaan dunia.Oleh itu, Allah SWT telah menjadikan manusia dengan tujuan untuk menghambakan diri kepada-Nya, yaitu untuk beribadah kepada-Nya seperti yg diterangkan di dalam Al-Quran 
Surah Adz-Dzariyat ayat 56 yg bermaksud: 
"Dan tidak Kami jadikan jin dan manusia kecuali untuk beribadah kepada Kami."
Oleh itu,
nyatalah bahwa hubungan manusia dengan Allah SWT merupakan hubungan hamba dengan Tuhannya.
Manusia sebagai hamba telah diperintahkan oleh Allah SWT untuk melakukan ibadah dalam bentuk al amru bil ma'ruf wa an nahyu 'anil mungkar (menyuruh melakukan kebaikan dan mencegah daripada melakukan kejahatan).
Segala amalan manusia yg berbentuk demikian dianggap sebagai ibadah terhadap Allah SWT yg akan dihitung untuk diberi balasan apabila dia dikembalikan kepada Allah SWT.
Nilai amalan ini juga dijadikan pengukur terhadap kehambaan manusia sama ada ia seorang hamba yg mulia atau hamba yg hina di sisi Allah SWT seperti yg diterangkan oleh Allah SWT di dalam 

Surah Al-Hujurat ayat 13 yg bermaksud:
"Sesungguhnya orang yang paling mulia di sisi Allah SWT adalah orang yang paling bertaqwa antara kamu."

2. Hubungan manusia dengan manusia (Hablumminannas)

Manusia dijadikan oleh Allah SWT daripada asal keturunan yang satu yaitu daripada Adam a.s.
Daripada Adam dijadikan pasangan hidupnya Siti Hawa 'alaihassalamah.
Maka daripada kedua-duanya maka lahir manusia dan terus membiak memenuhi alam hingga hari ini.
Oleh yg demikian, hubungan seseorang manusia dgn manusia yg lain bukan saja daripada segi bahwa mereka hamba Allah SWT tetapi mereka sebenarnya adalah sebagai sebuah keluarga yg berasal daripada jiwa yg satu. Ini berarti tiap-tiap manusia itu wajib menganggap manusia yg lain tidak kira bangsa, tempat dan warna kulit adalah mempunyai hak yg sama daripada segi kemanusiaan dan kebebasan.
Menjadi kewajiban kepada manusia untuk menghormati di antara satu dengan yg lain.
Perbedaan warna kulit, bahasa tempat dan agama adalah perbedaan yg mendatang yg tidak harus dijadikan alasan oleh mereka untuk mewujudkan perbedaan antara manusia.
Malah perbedaan ini sebenarnya merupakan rahmat Allah SWT untuk melancarkan perjalanan dan keperluan hidup manusia itu sendiri supaya lebih berarti peranan mereka
seperti yg diterangkan oleh Allah SWT di dalam 
Surah Al-Hujurat ayat 13 yg bermaksud: "Wahai manusia! Sesungguhnya Kami telah jadikan kamu lelaki dan perempuan dan kami jadikan bangsa-bangsa dan berpuak-puak untuk kamu kenal mengenali antara satu sama lain."

3. Hubungan manusia dgn alam

Allah SWT telah menjadikan alam yg penuh dengan tumbuh-tumbuhan, udara yg nyaman, air yg bersih, cahaya yg menyegarkan dan dijadikan siang dan malam silih berganti adalah untuk dimanfaatkan oleh manusia.
Manusia dalam hubungan ini merupakan makhluk yg telah diamanahkan oleh Allah SWT sebagai khalifah kepada alam.
Di tangan manusia terletaknya kemakmuran alam dan segala penghuninya.
Firman Allah SWT yang bermaksud: "Dan Dialah Allah SWT yang menjadikan segala yang ada di bumi ini untuk kamu semua." (Al-Baqarah: 29)
Manusia dijadikan di dunia adalah sebagai khalifah yang diamanahkan oleh Allah SWT untuk menguasai alam ini dengan sebaik-baiknya.
Segala kemakmuran dan kerusakan yang terjadi di alam ini akan dipersoalkan oleh Allah SWT.
Oleh itu, manusia senantiasa diingatkan dalam Al-Quran supaya tidak melakukan sebarang kemusnahan di dalam alam ini
seperti firman-Nya yang bermaksud: "Janganlah kamu melakukan kerusakan di muka bumi ini." (Al-Baqarah: 11)
Kerusakan alam ini adalah akibat daripada sikap manusia yg tidak memegang amanah Allah SWT dengan sebaik-baiknya.
Pemusnahan dan kerusakan yg dilakukan merupakan pelanggaran perintah yg akan mendapat balasan setimpal daripada Allah SWT.

Minggu, 12 April 2015



** LIMA PERTAMA **


Ada lima pertama yang harus selalu diingat:

Yang pertama minta maaf adalah si pemberani.
Yang pertama memaafkan adalah si kuat.
Yang pertama memberi adalah si kaya.
Yang pertama memulai adalah si beruntung.
Dan terakhir:
Yang pertama melepaskan dengan tulus adalah si bahagia

Senin, 09 Maret 2015

Saat senja datang,


Apakah Bumi yang pergi meninggalkan
Atau Matahari yang mengucapkan selamat tinggal?

Saat purnama tinggi,
Apakah Bumi yang menatap rindu
Atau Rembulan yang menatap kangen?

Saat hujan turun,
Apakah awan yang berlarian tak sabar
Atau Bumi yang menyambut riang?

Entahlah.

Saat dua sahabat lama bertemu
Siapa yang menunggu, siapa yang datang
Jika dua-duanya berpelukan erat

Saat dua musuh berperang
Siapa yang memulai, siapa yang mengakhiri
Jika dua-duanya sama-sama binasa

Pun, saat sebuah hubungan terputus
Siapa yang pergi, siapa yang ditinggal
Jika dua-duanya sama2 terluka

Entahlah.”

Selasa, 03 Maret 2015

Memilikimu

Aku mencintai sunset,
menatap kaki langit, ombak berdebur.
Tapi aku tidak akan pernah membawa pulang matahari ke rumah.
Kalaupun itu bisa dilakukan, tetap tidak akan kulakukan.

Aku menyukai bulan,
entah itu sabit, purnama, tergantung di langit sana.
Tapi aku tidak akan memasukkannya di dalam ransel.
Kalaupun itu mudah dilakukan, tetap tidak akan kulakukan.

Aku menyayangi serumpun mawar,
berbunga warna-warni mekar semerbak.
Tapi aku tidak akan memotongnya, meletakkannya di kamar.
Tentu bisa dilakukan, apa susahnya, namun tidak akan pernah kulakukan.

Aku mengasihi kunang-kunang,
terbang mendesing, kerlap-kerlip, di atas rerumputan gelap.
Tapi aku tidak akan menangkapnya, dibotolkan, menjadi penghias
di meja makan.
Tentu masuk akal dilakukan, pakai perangkap, namun tidak akan
pernah kulakukan.

Ada banyak sekali jenis cinta di dunia ini.
Yang jika cinta, bukan lantas harus memiliki.

Ada banyak jenis suka, kasih, dan sayang di dunia ini.
Yang jika memang demikian, tidak harus dibawa pulang.

Egois sekali, Kawan, jika tetap kulakukan.
Lihatlah, tiada lagi sunset tanpa matahari.
Tiada lagi indah langit tanpa purnama.
Juga taman tanpa mawar merekah
Ataupun temaram malam tanpa kunang-kunang.

Ada banyak sekali jenis cinta di dunia ini
Yang jika sungguh cinta, kita akan membiarkannya
Seperti apa adanya
Hanya menyimpan perasaan itu dalam hati.

Selalu begitu hingga akhir nanti.

Memilikimu
Dikatakan atau Tidak Dikatakan, itu Tetap Cinta

Jumat, 27 Februari 2015


Karena kita akan tersadar saat tak lagi bermain di bawah langit yang sama
Maka pesan ini ku teruskan kan untukmu..



Sebelum kau mengenal akan adanya dua waktu


Berikanlah sentuhan kebahagian
kepada mereka yang hadir menghiasi catatan Lauh Mahfudzmu
sekalipun menyentuhnya terasa laksana kaktus


Tapi ingatlah
Dua waktu tak kan pernah beringsut menjauhi mu atau mereka



Waktu Kehidupan dan waktu Kematian

Hati dan Warna




Warna itu indah,meskipun ia hitam
Lihat saja pekatnya malam yang berhasil mengarungkan pelangi


Tapi berbeda halnya dengan hati
yang sangat bergantung pada dirimu yang memainkannya


Akan  kau biarkan ia melukis warna menjadi pelangi
atau kah kau akan mengutuknya menjadi batu hitam?


itu adalah pilihanmu



Tapi,menurut ku
menjadikan ia bening  itu adalah keharusan




MISS

Ingat! bukan cerita cinta
Ini hanya tentang sisi lain dari sebuah hati

_____________________


Pernahkah kau merasakannya?
Terkadang kita merasa dimiliki tapi ternyata tidak memiliki apapun

Sama,aku juga pernah merasakannya,bahkan sering.

Kau tahu,sempat ku berfikir

Tak selamanya apa yang kita miliki
akan merasakan bahwa kita juga sang pemilknya
Mungkin itulah hukum alam,pikirku

Ahh,pikiranku…



Hey! Tapi coba lihat…
Ada satu  yang kita lupakan,satu cinta yang terabaikan

Rabb yang memiliki dan yang kita miliki
Rabb yang selalu menanti dan membuat kita merasa dinantikan
Yah..
Namun terkadang keberadaanNya sering kita abaikan
dan bahkan kita merasa tidak memilikiNya

Tapi apakah Ia pernah marah? Ketika kita kembali setelah jauh meninggalkanNya. Pernahkah Ia membuat kita merasa tidak dibutuhkan lagi?

Kau tahu jawabannya bukan?

Begitu juga aku

Hujan dan Mentari

Selamanya…
Keanggunan hujan yang menuruni wajah langit itu,
akan  mendinginkan jiwa yang memanas
Dan selamanya pula…
Pesona cahaya mentari yang menyeruak itu,
akan menghangatkan hati yang menggigil

Hujan dan Mentari
yang tentu tidak dapat dipersatukan…

Hei,tapi ingatlah ketika ilahi berkehendak!

Saat Ilahi telah menuliskan ceritaNya,
hujan dan mentari pun tak sanggup saling menyombongkan diri
Mereka hanya dapat diam dan teraromatisasi
Tahu kenapa?

Karena,saat pertemuan yang dikehendakiNya itu terjadi,
maka sungguh,akan lahir cerita lain dari langit
mengisahkan keajaiban lukisan dunia yang jauh lebih indah lagi
yaitu…

lukisan Pelangi Cinta

dua nasehat


Dua nasehat dari mereka yang telah berhasil menemui ikhlas 


Sejauh apapun kita berharap atau memiliki pengharapan,itu sah dan halal saja. Namun hal yang indah adalah ..  ketika pilihan kita yang kita jalani kita upayakan selaras untuk sesuai dengan Apa yang kita tahu baik (Di mata Rabb pencipta kita). So.. Saat proses itu sakit,atau bahkan sangat nyeri menusuk setiap detiknya,justeru itulah yang ternilai paling berharga. Memang,menjadi muslim itu unik :) Kau tahukan ?
Mbak Tika 

***

Za,ikhlas itu berat. Hanya bisa dilakukan oleh mereka yang percaya bahwa Tuhannya Allah yang Maha tepat dan tidak pernah keliru dalam memutuskan
Mbak Dini


Terimakasih Mbak-mbak ku telah memberikan pencerahan hati

Kamis, 26 Februari 2015

Tangis itu Karunia


Sungguh, biarkan semua ini ku simpan sendiri. Jika itu luka, biarkan aku sendiri yang merasakan perihnya. Jika itu derita, biarkan aku yang merasakan sakitnya. Jika itu adalah duri, cukup aku saja yang tertusuk dan berdarah karenanya. Sungguh, tak ingin kubiarkan siapapun merasakan segala kegundahan dan perihnya hati. Tidak juga dia (Ibu),Cukup aku saja.


"Rabb...bagaimana mungkin aku sanggup membagi segala gundah dan perih ini dengannya?? Sedangkan ia telah letih dan bersabar atas segala sikapku. Aku malu jika masih harus mengeluh kepadanya. Pun aku tak sanggup untuk membebani lagi hati dan pikirannya. Betapa jahatnya aku jika kulakukan itu. Ah, aku malu sebenarnya untuk bercerita dan berkeluh kesah pada-Mu, ya Rabb...

Tapi aku tak tahu lagi kepada siapa lagi aku berbagi tentang segala rasa ini, segala gundah dan perihnya hati. Engkau telah tahu apa yang ada di hatiku, yang bahkan kadang tak terucapkan olehku. Tapi ijinkan aku mengadu kepada-Mu dengan lisanku, setidaknya itu akan membuatku merasa lega telah mengutarakannya kepadaMu... Mengutarakan segala rasa yang ada di dalam hatiku. Kusadari sepenuhnya bahwa ketenangan dan kedamaian itu akan kuperoleh hanya dari-Mu... Itulah kenapa aku akan merasa lebih baik setelah mengadu kepada-Mu... Mungkin Engkau sudah tahu apa yang akan kuutarakan kepada-Mu..

Tapi ketidakbosanan-Mu menemaniku membuatku merasakan kedamaian setiap kali aku merasakan segala sakit ini... Setidaknya aku tak pernah merasa benar-benar sendiri, karena aku memiliki-Mu disini. Yang tak akan meninggalkan walau sekejap mata, yang tak kan pernah lelah menemaniku dan mendengar segala keluh kesahku, yang tak pernah berhenti untuk memberikan kasih sayangMu, dan selalu ada setiap kali aku membutuhkan-Mu.. 

Tunggu, aku sangat membutuhkan-Mu di tiap detik hidupku, itulah kenapa aku begitu bergantung pada-Mu.
Namun aku malu, kenapa aku masih lebih sering memikirkan makhluk-Mu dan segala ciptaan-Mu dibandingkan dengan memikirkan-Mu dan bersyukur kepada-Mu??

Kenapa aku yang mengaku mencintai-Mu dan mencintai yang lain karena-Mu masih terkadang bahkan mungkin lebih sering menyebut nama makhluk-Mu bukan nama-Mu...


aku malu karena setiap kali aku datang tertatih dan engkau menyambutku dengan penuh kasih sayang dan rasa cinta, kemudian ketika aku merasa bahagia aku meninggalkan-Mu dan hanya kembali dikala aku hampir atau mungkin kadang telah berputus asa terhadap makhluk-Mu... Aku malu kepada-Mu... Malu dengan pernyataan cintaku kepada-Mu, namun belum mampu kubuktikan itu... Aku malu kepada-Mu, ya Rabb..."

Rabu, 25 Februari 2015

Cerita Pohon Pisang

Rasa-rasanya kita tahu apa itu pohon pisang? Disamping kost-an saya ada pohon pisang. Karena kamar saya menghadap belakang, maka kalau saya melihat ke arah jendela, yang dilihat pohon pisang. Melamun, melihat pohon pisang. Memikirkan banyak hal, melihat pohon pisang. Hidup saya masa-masa itu dipenuhi oleh pohon pisang. Dulu, saya tidak sempat menyadarinya, terlalu sering melihat pohon pisang, membuat saya abai akan sebuah proses kehidupan yang menakjubkan. Apa pentingnya sih pohon pisang?

Tetapi saat menonton rekaman pohon pisang mulai dari saat ditanam, tumbuh besar, berjantung, berbuah, kemudian buahnya busuk satu per satu, lantas diikuti pohon pisangnya layu, tumbang, saya berubah pikiran.

Coba perhatikan: Pohon pisang itu hanya bermula dari sebuah tunas kecil, paling hanya sejengkal. Lantas, hari demi hari, tubuhnya semakin besar dan tinggi. Pelepah daunnya sehat menghijau, lebar-lebar, berkelepak pelan saat ditiup angin atau terkena hujan. Berbulan-bulan berlalu, saat masanya tiba, keluarlah jantung dari pohon itu. Lucu sekali bentuknya. Lapis demi lapis kulit jantung terkelupas, serangga membantu penyerbukan, maka pelan-pelan muncullah pisang dalam ukuran kecil-kecil. Hanya sebesar ujung pensil. Kemudian membesar jadi sebesar jempol. Hingga besar seperti buah pisang yang kita lihat di mana-mana.

Lihatlah. Bukankah itu menakjubkan. Hanya tunas sejengkal, bisa tumbuh jadi pohon setinggi 3 meter, pelepah daunnya banyak dan lebar. Siapa yang menumbuhkannya? Hanya tunas sejengkal, bisa berjantung lantas berbuah, yang satu tandan buahnya, lebih besar dibanding pohon pisangnya. Siapa yang membuatnya berbuah?

Dan lebih menakjubkan lagi, proses tunas pohon pisang jadi besar, menghasilkan buah itu membutuhkan apa? Tidak ada tanah yang hancur, tidak ada sekitar yang rusak, tidak ada material, bahan-bahan seperti manusia membangun rumah misalnya. Kiri-kanan-depan-belakang pohon pisang itu tidak berubah, tdk ada yang dirugikan. Malah saat buahnya matang, berbagai burung dan hewan berpesta pora. Saat pohonnya layu, tumbang, tanah menyambutnya sukacita, menjadi sumber pupuk alami.

Itulah salah-satu kasih sayang Tuhan dalam bentuk yang paling terlihat. Hanya tunas sejengkal, bisa tumbuh besar, bisa berbuah. Manusia, meskipun mereka bisa menciptakan roket, robot, senjata nuklir, dan sebagainya, tidak akan pernah mampu menumbuhkan sebatang 'pohon toge' sekalipun. Manusia bisa menciptakan cabe sintetis, telur sintetis, kapas sintetik, tapi tidak akan pernah bisa menumbuhkan kehidupan.

Maka perhatikanlah di depan rumah kalian. Ada pohon mangga? Kecil dulu asalnya, bisa tumbuh besar dan berbuah. Ada pohon belimbing? Kecil sekali bibitnya, bisa tumbuh besar dan berbuah. Ada pohon kelapa? Hanya sebuti kelapa tua asalnya, bisa tumbuh besar dan menghasilkan ribuan kelapa lain. Siapa yang membesarkannya? Siapa yang membuatnya berbuah? Kasih sayang Tuhan melalui mekanisme alam yang amat menakjubkan.

Kamis, 05 Februari 2015

wanita


Jika wanita CANTIK yang dicari, dia bukan diriku.
Jika wanita SOLEHAH yang dicari, dia bukan diriku
Jika wanita PINTAR yang dicari, dia bukan diriku.
Jika wanita KAYA yang dicari, dia bukan diriku
Jika wanita MODIS yang dicari,dia bukan juga diriku.

Tapi jika wanita yang ingin dibimbing, Ya ! itu adalah diriku ini.
Bimbinglah dan berilah ILMU AGAMA kepadaku.
Ajarilah diriku tentang Kehidupan didunia dan Akherat..
Walau siapa pun Anda...????

KISAH SEBATANG PENSIL

Seorang pembuat pensil mengatakan hal ini kepada pensil yang baru selesai diproduksi, "Ada 5 hal yang perlu kamu ketahui, sebelum aku mengirimmu ke dunia, ingat selalu kelima hal tersebut, lakukan terus, dan kamu akan jadi pensil terbaik sesuai potensimu"

"Pertama, kamu akan bisa melakukan banyak hal besar, namun hanya jika kamu mengizinkan dirimu berada dalam genggaman tangan Seseorang"

"Kedua, kamu akan mengalami berulangkali pengalaman 'diserut' atau 'ditajamkan' yang menyakitkan, tapi proses itu kamu perlukan untuk menjadi pensil yang lebih baik."

"Ketiga, karena kamu dilengkapi penghapus, kamu akan selalu bisa mengkoreksi kesalahan apapun yang pernah kamu buat."

"Keempat, Bagian terpenting dari dirimu adalah selalu apa yang ada di dalam kamu."

"Kelima, Di setiap jenis permukaan apapun yang mana kamu digunakan, kamu harus selalu meninggalkan jejak, apapun kondisi yang kamu alami, kamu harus teruskan menulis."

Pensil tersebut memahami maksud Si Pembuatnya, memasukkan dalam hati & masuk ke kotaknya.

Nah, mari kita ganti cerita di atas dengan anda sebagai si pensil dan sedang menerima petunjuk dari "Pembuat" kita semua.

1. Kita diciptakan untuk melakukan banyak hal besar, yang hanya akan terjadi ketika kita berada dalam genggaman tangan Tuhan dan membiarkan Dia berkarya melalui kita.

2. Kita selalu akan mengalami proses 'penajaman' yang menyakitkan dalam hidup untuk menjadi orang yang lebih baik.

3. Apapun kesalahan yang pernah kita buat, selalu ada jalan untuk memperbaikinya dan memulai sesuatu yang baru lagi.

4. Apa yang ada di dalam diri kita selalu lebih penting dari apa yang ada di tampilan luar.

5. Di setiap kondisi kehidupan apapun, kita harus selalu melakukan yang terbaik dan meneruskan tugas penciptaan diri kita di dunia, sesuai kehendak Tuhan.

Ingatlah selalu bahwa anda berharga, dan apapun yang anda alami sekarang merupakan proses.  Anda akan selalu bisa menjadi lebih baik dan mencapai tujuan atau impian hidup anda bersama dengan Tuhan.

Selasa, 03 Februari 2015

Tentang coretan seorang hamba bergelar hawa yang mendambakan Rahmat & Ridho-NYA dalam memaknai setiap anugerah & karunia


Hidup ‘sendiri’ memang sungguh tidak nyaman. Belum memPunyai pasangan yang sah yang akan mendampingi diri meraih ridho-Nya. Tak ada teman untuk berbagi, berkeluh-kesah pun tak ada, curhat, atau ‘sekadar’ teman ngobrol pun tidak ada. Ada kerinduan yang kadangkala hadir tanpa diundang. Apalagi bila melihat teman-teman menggandeng suaminya, atau bahkan menggendong buah hati dalam dekapan. Hati perempuan mana yang tak merasakan fitrah untuk berada pada posisi yang sama.

Dititik inilah, kondisi hati paling rawan untuk berpaling. Ya...berpaling dari ketakwaan yang selama ini digenggam. Muncul anggapan seolah-olah jodoh itu jauh.

Ujian manusia itu bisa beragam warna. Mustahil tak ada ujian untuk menentukan kualitas dan pemahaman manusia.

Inilah hidup. Toh tak semua berbentuk kesedihan. Ia datang silih berganti dengan kebahagiaan. Mungkin ada yang belum menemukan belahan jiwa, tapi ia berprestasi di kuliah. Belum bisa menikah dengan segera, tapi Allah menganugerahinya keluarga besar yang selalu harmonis. Aku merindu sosok imam yang akan menuntun ku menuju surga mu ya RABB.

Bersabar itu memang tak berbatas. Bila ia memunyai batas, maka bukan bersabar lagi namanya. Begitu juga dengan penantian ini, ia harus dibekali dengan kesabaran yang luar biasa. Bila merasa kesabaran itu sudah mulai menipis, maka harus segera di-recharge.

Bersabar menunggu pasangan hidup yang allah ridhoi, dan berusaha Menyapa TAKDIR. Rasakan ‘kesendirian’ tak pernah aku rasakan karena sesungguhnya aku tak pernah benar-benar sendiri. ALLAH dengan segenap cinta-Nya yang terus menemani bahkan tanpa kita sadari.

AKU ingin seperti mawar berduri ,yang mekar mewangi di taman larangan Illahi ,harumnya yang di karuniakan bukan di jadikan pertaruhan duniawi. Duri-duri terus memagari agar tidak mudah di sentuh apalagi di petik sesuka hati. "Harapan itu masih ada".

​***

Aku minta kepada Allah setangkai bunga segar,
Allah memberiku kaktus berduri ..

Aku minta kepada Allah hewan mungil nan cantik,
Allah memberiku ulat berbulu ..

Aku sedih, kecewa dan bertanya tanya ..
Betapa tidak adilnya Allah kepadaku.

Namun seiring dengan berjalannya waktu ..
Kaktus itu berbunga indah ..
bahkan sangat indah.
Dan ulat berbulu itu tumbuh dan berubah, menjadi kupu kupu yang amat cantik ..

"Sesungguhnya diantara hamba-hambaKU ada yang imannya tidak menjadi baik kecuali dengan kefakiran. Jika AKU lapangkan rezekinya, maka imannya akan rusak.
Diantara hamba-hambaKU ada yang imannya tidak menjadi baik melainkan dengan kondisi kaya. Jika AKU membuatnya fakir, pasti imannya rusak.
Diantara hamba-hambaKU ada yang imannya tidak menjadi baik melainkan dengan kondisi sakit. Seandainya AKU sehatkan, imannya pasti rusak.

Inilah jalan Allah ..
Semua indah pada waktunya ..
Allah tidak memberi apa yang kita inginkan,
Tapi Allah memberi apa yang kita butuhkan.. Subhanallah.

Aku mengatur hamba-hambaKU dengan pengetahuanKU terhadap apa yang ada dalam HATI mereka.
Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui Lagi Maha Lembut."

"Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.?"

AJARI AKU MEMBERI SEBELUM AKU MEMINTA. Aku terlahir dari keluarga yang biasa-biasa saja....Namun,,aku ingin menjadikan diriku luar biasa bagi orang-orang terpenting dalam hidup dan matiku.

3 februari 2015

Bismillahirrohmannirrohim.....

Ya Allah..Ya Tuhanku..
Jika pendampingku tlah Engkau lahirkan
Gerakan hatinya tuk menujuku ,Pertemukanlah kami dlm sebaik-baiknya pertemuan tuk menuju Ridha-Mu..
Kerana Engkaulah yg berhak atas hati hamba2-Mu..
Dan Engkau jua yg kuasa membolak balikannya..

Ya Rabb,
bila dia jauh,dekatkanlah..
Eratkan hati kami dlm ikatan kerana-Mu ,tautkan hatiku dgn hatinya yg sama2 mengharap&mendamba sebuah keinginan menuju ridha-Mu..

Ya Allah...Yang Maha Pecinta
Pemilik cinta sejati ,Jikalau cintaku kau ciptakan untuk dia
Tabahkan hatinya..
Teguhkan imannya..
Tegarkan penantiannya..

Ya Rabb...Sang Pemilik Hati
Jikalau hatiku KAU ciptakan untuk dia ,Penuhi hatinya dg Kasih-Mu,
Terangi langkahnya dengan Cahaya-Mu ,Limpahkan kelapangan dikalbunya dengan kesabaran,Temani dia dlm kesepian..

Ya Rabb,
Tiada tempat ku bersandar Selain pada-Mu,
Kutitipkan cintaku pada-Mu untuknya..
Kutitipkan sayangku pada-Mu untuknya..
Kutitipkan rinduku pada-Mu untuknya..
Mekarkan cintaku bersama cintanya..
Satukan hidupku & hidupnya dlm Cinta-Mu..

Rabb....
Ku yakin bila saatnya sudah menghampiri,
Pasti kebahagiaan itu aku dapati..
Mohon beri aku kekuatan dan kesabaran dlm penantianku..

Ya ALLAH..
kirimkan dia yg dpt membawa kebaikan,
Baik bagi duniaku,akhiratku dan agamaku..
Agar kami sama2 berjamaah tuk tetap Menuju-Mu..
bimbinglah hati kami ,Kuatkan hati kami..
Penuhilah dengan Rahmat & kasih sayang-Mu..Aamiin ya Rabb...

Indahnpada waktunya

Aku minta kepada Allah setangkai bunga segar,
Allah memberiku kaktus berduri ..

Aku minta kepada Allah hewan mungil nan cantik,
Allah memberiku ulat berbulu ..

Aku sedih, kecewa dan bertanya tanya ..
Betapa tidak adilnya Allah kepadaku.

Namun seiring dengan berjalannya waktu ..
Kaktus itu berbunga indah ..
bahkan sangat indah.
Dan ulat berbulu itu tumbuh dan berubah, menjadi kupu kupu yang amat cantik ..

"Sesungguhnya diantara hamba-hambaKU ada yang imannya tidak menjadi baik kecuali dengan kefakiran. Jika AKU lapangkan rezekinya, maka imannya akan rusak.

Diantara hamba-hambaKU ada yang imannya tidak menjadi baik melainkan dengan kondisi kaya. Jika AKU membuatnya fakir, pasti imannya rusak.

Diantara hamba-hambaKU ada yang imannya tidak menjadi baik melainkan dengan kondisi sakit. Seandainya AKU sehatkan, imannya pasti rusak.

Inilah jalan Allah ..
Semua indah pada waktunya ..
Allah tidak memberi apa yang kita inginkan,
Tapi Allah memberi apa yang kita butuhkan.. Subhanallah.

Aku mengatur hamba-hambaKU dengan pengetahuanKU terhadap apa yang ada dalam HATI mereka.

Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui Lagi Maha Lembut."

"Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.?"

Senin, 02 Februari 2015

...



بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ


Illahi lastu lil Firdausi ahlaan wa laa aqwaa ‘alla naaril
jahiimi

Fa hablii taubatan waghfir zunuubii fa innaka
ghaafirudzdzambil ‘azhiimi

Dzunuubii mitslu ‘adaadir rimaali fa hablii taubatan yaa
dzaaljalaali

Wa ‘umrii naaqishun fii kulli yaumi wa dzambii zaaa-idun
kaifa timaali

Ilaahii ‘abdukal’aashii ataaka muqirran bidzdzunuubi wa qad da’aaka

Fa in taghfir fa anta lidzaaka ahlun wa in tathud faman
narju siwaaka “

Minggu, 01 Februari 2015

Doa & cinta


 Ya Allah...

Seandainya telah Engkau catatkan..
dia akan mejadi teman menapaki hidup..
Satukanlah hatinya dengan hatiku..
Titipkanlah kebahagiaan diantara kami..
Agar kemesraan itu abadi..
Dan ya Allah... ya Tuhanku yang Maha Mengasihi..
Seiringkanlah kami melayari hidup ini..
Ke tepian yang sejahtera dan abadi..

Tetapi ya Allah...
Seandainya telah Engkau takdirkan...
Dia bukan milikku...
Bawalah ia jauh dari pandanganku..
Luputkanlah ia dari ingatanku.....
Ambillah kebahagiaan ketika dia ada disisiku...

Dan peliharalah aku dari kekecewaan..
Serta ya Allah ya Tuhanku yang Maha Mengerti...
Berikanlah aku kekuatan...
Melontar bayangannya jauh ke dada langit..
Hilang bersama senja nan merah
Agarku bisa berbahagia walaupun tanpa bersama dengannya…

Dan ya Allah yang tercinta...
Gantikanlah yang telah hilang
Tumbuhkanlah kembali yang telah patah
Walaupun tidak sama dengan dirinya....

Ya Allah ya Tuhanku...
Pasrahkanlah aku dengan takdirMu..
Sesungguhnya apa yang telah Engkau takdirkan..
Adalah yang terbaik untukku..
Karena Engkau Maha Mengetahui..
Segala yang terbaik buat hambaMu ini..

Ya Allah...
Cukuplah Engkau saja yang menjadi pemeliharaku..
Di dunia dan di akhirat..
Dengarlah rintihan dari hambaMu yang daif ini..

----------------------------------------
Jangan Engkau biarkan aku sendirian..
Di dunia ini maupun di akhirat..
----------------------------------------

Menjuruskan aku ke arah kemaksiatan dan kemungkaran..
Maka kurniakanlah aku seorang pasangan yang beriman..
Supaya aku dan dia dapat membina kesejahteraan hidup..
Ke jalan yang Engkau ridhai..
Dan kurniakanlah padaku keturunan yang sholeh & sholeha

Aamiin... Ya Rabbal 'alamiin

Kamis, 29 Januari 2015

KHITBAH

Khitbah atau meminang (sunda = narosan), merupakan salah satu yang pernah dicontohkan Nabi saw. Baik itu dilakukan oleh sendiri atau melalui perantara yang lain. Meminang bisa diartikan mengajak menikah dengan menyimpan omongan kepada orang tua sigadis dan setelah disetujui oleh gadis tersebut. Oleh karena itu wanita (gadis) yang sudah dipinang tidak boleh menerima pinangan orang lain sebelum memutuskan pinangan yang sebelumnya. Atau mendapat idzin dari yang sudah meminangnya. Kita juga dilarang meminang yang ada dalam masa iddah, apalagi yang sudah mempunyai suami.

Dari Abu Hurairah, Ia berkata,”Rasulullah SAW bersabda,”Seorang lelaki tidak boleh meminang perempuan yang telah dipinang saudaranya”(HR. Ibnu Majah)
Dalam meminang diperbolehkan yang bersangkutan atau wakil orang itu melihat wanita yang dipinangnya. Melihat yang dimaksudkan disini adalah melihat diri wanita yang ingin dinikahi dengan tetap berpanutan pada aturan syar’i.

”Dari Anas bin Malik, ia berkata,”Mughirah bin Syu’bah berkeinginan untuk menikahi seorang perempuan. Lalu rasulullah Saw. Bersabda,”Pergilah untuk melihat perempuan itu karena dengan melihat itu akan memberikan jalan untuk dapat lebih membina kerukunan antara kamu berdua”. Lalu ia melihatnya, kemudian menikahi perempuan itu dan ia menceritakan kerukunannya dengan perempuan itu (HR.Ibn Majah, Tirmidzy dan Nasa'i).

Ketika Laki-Laki Shalih Datang Untuk Meminang
Apabila seorang laki-laki yang shalih dianjurkan untuk mencari wanita muslimah ideal -sebagaimana yang telah kami sebutkan- maka demikian pula dengan wali kaum wanita. Wali wanita pun berkewajiban mencari laki-laki shalih yang akan dinikahkan dengan anaknya. Dari Abu Hatim al-Muzani radhiyallaahu ‘anhu, ia berkata, “Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِذَا جَاءَكُمْ مَنْ تَرْضَوْنَ دِيْنَهُ وَخُلُقَهُ فَانْكِحُوْهُ، إِلاَّ تَفْعَلُوْا تَكُنْ فِتْنَةٌ فِي اْلأَرْضِ وَفَسَادٌ كَبِيْرٌ.

“Jika datang kepada kalian seseorang yang kalian ridhai agama dan akhlaknya, maka nikahkanlah ia (dengan anak kalian). Jika tidak, maka akan terjadi fitnah di bumi dan kerusakan yang besar.’”

Shalat Istikharah
Apabila seorang laki-laki telah nazhar (melihat) wanita yang dipinang serta wanita pun sudah melihat laki-laki yang meminangnya dan tekad telah bulat untuk menikah, maka hendaklah masing-masing dari keduanya untuk melakukan shalat istikharah dan berdo’a seusai shalat. Yaitu memohon kepada Allah agar memberi taufiq dan kecocokan, serta memohon kepada-Nya agar diberikan pilihan yang baik baginya. [7] Hal ini berdasarkan hadits dari Jabir bin ‘Abdillah radhiyallaahu ‘anhu, ia berkata, “Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam mengajari kami shalat Istikharah untuk memutuskan segala sesuatu sebagaimana mengajari surat Al-Qur'an.” Beliau shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Apabila seseorang di antara kalian mempunyai rencana untuk mengerjakan sesuatu, hendaknya melakukan shalat sunnah (Istikharah) dua raka’at, kemudian membaca do’a:


اَللَّهُمَّ إِنِّي أَسْتَخِيْرُكَ بِعِلْمِكَ وَأَسْتَقْدِرُكَ بِقُدْرَتِكَ وَأَسْأَلُكَ مِنْ فَضْلِكَ الْعَظِيْمِ فَإِنَّكَ تَقْدِرُ وَلاَ أَقْدِرُ وَتَعْلَمُ وَلاَ أَعْلَمُ وَأَنْتَ عَلاَّمُ الْغُيُوْبِ. اَللَّهُمَّ إِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ أَنَّ هَذَا اْلأَمْرَ (وَيُسَمِّى حَاجَتَهُ) خَيْرٌ لِيْ فِيْ دِيْنِيْ وَمَعَاشِيْ وَعَاقِبَةِ أَمْرِيْ (أَوْ قَالَ: عَاجِلِهِ وَآجِلِهِ) فَاقْدُرْهُ لِيْ وَيَسِّرْهُ لِيْ ثُمَّ بَارِكْ لِيْ فِيْهِ، وَإِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ أَنَّ هَذَا اْلأَمْرَ شَرٌّ لِيْ فِيْ دِيْنِيْ وَمَعَاشِيْ وَعَاقِبَةِ أَمْرِيْ (أَوْ قَالَ: فِيْ عَاجِلِهِ وَآجِلِهِ) فَاصْرِفْهُ عَنِّي وَاصْرِفْنِيْ عَنْهُ وَاقْدُرْ لِيَ الْخَيْرَ حَيْثُ كَانَ ثُمَّ أَرْضِنِيْ بِهِ

“Ya Allah, sesungguhnya aku meminta pilihan yang tepat kepada-Mu dengan ilmu-Mu dan aku memohon kekuatan kepada-Mu (untuk mengatasi persoalanku) dengan ke-Mahakuasaan-Mu. Aku mohon kepada-Mu sesuatu dari anugerah-Mu yang Mahaagung, sungguh Engkau Mahakuasa sedang aku tidak kuasa, Engkau Maha Mengetahui sedang aku tidak mengetahui dan Engkaulah yang Maha Mengetahui yang ghaib. Ya Allah, apabila Engkau mengetahui bahwa urusan ini (orang yang mempunyai hajat hendaknya menyebut persoalannya) lebih baik dalam agamaku, penghidupanku, dan akibatnya terhadap diriku (atau Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘..di dunia atau akhirat) takdirkan (tetapkan)lah untukku, mudahkanlah jalannya, kemudian berilah berkah atasnya. Akan tetapi, apabila Engkau mengetahui bahwa persoalan ini membawa keburukan bagiku dalam agamaku, penghidupanku, dan akibatnya kepada diriku (atau Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘...di dunia atau akhirat’) maka singkirkanlah persoalan tersebut, dan jauhkanlah aku darinya, dan takdirkan (tetapkan)lah kebaikan untukku di mana saja kebaikan itu berada, kemudian berikanlah keridhaan-Mu kepadaku.’” [8]

Dari Anas bin Malik radhiyallaahu ‘anhu, ia berkata, “Tatkala masa ‘iddah Zainab binti Jahsy sudah selesai, Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam berkata kepada Zaid, ‘Sampaikanlah kepadanya bahwa aku akan meminangnya.’ Zaid berkata, ‘Lalu aku pergi mendatangi Zainab lalu aku berkata, ‘Wahai Zainab, bergembiralah karena Rasulullah mengutusku bahwa beliau akan meminangmu.’’ Zainab berkata, ‘Aku tidak akan melakukan sesuatu hingga aku meminta pilihan yang baik kepada Allah.’ Lalu Zainab pergi ke masjidnya.  Lalu turunlah ayat Al-Qur'an  dan Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam datang dan langsung masuk menemuinya.” [11]

Imam an-Nasa’i rahimahullaah memberikan bab terhadap hadits ini dengan judul Shalaatul Marhidza Khuthibat wastikhaaratuha Rabbaha (Seorang Wanita Shalat Istikharah ketika Dipinang).”

Fawaaid (Faedah-Faedah) Yang Berkaitan Dengan Istikharah:

1. Shalat Istikharah hukumnya sunnah.

2. Do’a Istikharah dapat dilakukan setelah shalat Tahiyyatul Masjid, shalat sunnah Rawatib, shalat Dhuha, atau shalat malam.

3. Shalat Istikharah dilakukan untuk meminta ditetapkannya pilihan kepada calon yang baik, bukan untuk memutuskan jadi atau tidaknya menikah. Karena, asal dari pernikahan adalah dianjurkan.

4. Hendaknya ikhlas dan ittiba’ dalam berdo’a Istikharah.

5. Tidak ada hadits yang shahih jika sudah shalat Istikharah akan ada mimpi, dan lainnya.

Selasa, 27 Januari 2015

Keutamaan Surat Ar Rahman (Peringatan yang Diulang-ulang)

Keutamaan Surat Ar Rahman (Peringatan yang Diulang-ulang)

Bismillahirrahmanirrahim…

Surah Ar-Rahman adalah surah ke-55 dalam al-Qur'an. Surah ini tergolong surat makkiyah, terdiri atas 78 ayat. Dinamakan Ar-Rahmaan yang berarti Yang Maha Pemurah berasal dari kata Ar-Rahman yang terdapat pada ayat pertama surah ini. Ar-Rahman adalah salah satu dari nama-nama Allah. Sebagian besar dari surah ini menerangkan kepemurahan Allah. kepada hamba-hamba-Nya, yaitu dengan memberikan nikmat-nikmat yang tidak terhingga baik di dunia maupun di akhirat nanti.

Surat Ar Rahman adalah salah satu surat dari 114 surat dalam Al Qur'an. Entah mengapa, tanpa mengesampingkan surat lain dalam Al Qur'an, surat ini menyita perhatian saya. Surat ini memiliki kata yang begitu indah dan mengalir berirama. Dan tanpa terasa air mata menetes, satu ,demi satu

Ciri khas surah ini adalah kalimat berulang 31 kali Fa-biayyi alaa'i Rabbi kuma tukadzdzi ban (Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?) yang terletak di akhir setiap ayat yang menjelaskan nikmat Allah yang diberikan kepada manusia.


FABIAYYI ALAA 'IRAABIKUMAA TUKADZDZIBAANN (maka nikmat Tuhan manakah yang kamu dustakan). Tiga puluh ayat dalam surat Ar Rahman memiliki kalimat ini; maka nikmat Tuhan manakah yang kamu dustakan? Berulang, Allah memberi peringatan kepada kita; maka nikmat Tuhan manakah yang kamu dustakan?

Melalui surat ini Allah seolah memberi sinyal kepada kita akan sifat kita yang pelupa, kufur nikmat, dan tidak mau berfikir. Ya, tiga hal itu yang ada dibenak saya (semoga Allah mengampuni kesalahanku) ketika ayat demi ayat dibaca.

PELUPA; manusia adalah mahluk yang pelupa

Manusia dalam Al Qur'an di tulis dalam beberapa istilah, yakni al-insaan, an-naas, al-basyar, dan banii Aadam. Manusia disebut al-insaan karena dia sering menjadi pelupa sehingga diperlukan teguran dan peringatan. Sedangkan kata an-naas digunakan untuk menunjukan sekelompok manusia baik dalam arti jenis atau sekelompok tertentu. Al-basyar, karena manusia cenderung perasa dan emosional, dan banii Aadam karena dia menunjukkan pada asal-usul yang bermula dari nabi Adam.


setidaknya ada dua hal yang seringkali dengan mudah dilupakan manusia, dan barulah dia teringat dan menyadari apa yang telah dilupakan itu, ketika berada dalam kondisi sulit, susah dan membahayakan.
Pertama, manusia dengan mudah dan gampang melupakan Allah swt. dan baru ingat kembali kepada-Nya, ketika manusia menghadapi kondisi sulit, susah dan membahayakan. Begitulah yang disebutkan Allah dalam surat Yunus [10]: 12

Artinya: “Dan apabila manusia ditimpa bahaya dia berdo`a kepada Kami dalam keadaan berbaring, duduk atau berdiri, tetapi setelah Kami hilangkan bahaya itu daripadanya, dia (kembali) melalui (jalannya yang sesat), seolah-olah dia tidak pernah berdo`a kepada Kami untuk (menghilangkan) bahaya yang telah menimpanya. Begitulah orang-orang yang melampaui batas itu memandang baik apa yang selalu mereka kerjakan.”

Begitu juga dalam surat Fushshilat [41]: 50

Artinya: “Dan jika Kami merasakan kepadanya sesuatu rahmat dari Kami sesudah dia ditimpa kesusahan, pastilah dia berkata: "Ini adalah hakku, dan aku tidak yakin bahwa hari kiamat itu akan datang…”

Kita adalah mahluk pelupa, dan Allah mengingatkan kita berulang-ulang ... maka nikmat Tuhan manakah yang kamu dustakan?

KUFUR NIKMAT

Disetiap tarikan nafas yang kita hirup, disetiap bergantinya siang malam, di setiap detak jantung, ada nikmat Allah yang kita sering lupakan. Ya, nikmat Allah yang sering lupa untuk kita syukuri. Dan ketika musibah (baca:ujian) diberikan pada kita, kita juga lupa bahwa itu sebagian nikmat yang Allah beri. Lalu kitapun hanya bisa mencaci maki, mengupat, bahkan merasa Allah tidak adil. Masya Allah...


di bumi itu ada buah-buahan dan pohon kurma yang mempunyai kelopak mayang.
QS. ar-Rahman (55) : 11


Dan biji-bijian yang berkulit dan bunga-bunga yang harum baunya.
QS. ar-Rahman (55) : 12


Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
QS. ar-Rahman (55) : 13

Bentuk rasa syukur seharusnya menambah keimanan kita; mematuhi segala perintahnya dan menjauhi segala larangannya. Beribadah kepada Allah, dan menjauhkan diri dari maksiat. Celakalah orang yang kufur nikmat, dan berbahagialah orang yang bisa mensyukuri nikmat. Karena ketika ia bersyukur, Allah menambahkan nikmat-Nya.

"la in syakartum laa adziidanakum wa la'in kafartum inna azabi lasyadid"

artinya "sesungguhnya jika (kamu) bersyukur pasti kami akan menambah (nikmat) kepadamu. Dan jika kamu mengingkari (nikmat-KU) maka sesungguhnya azab-KU akan sangat pedih". (QS. Ibrahim ayat 7)

maka nikmat Tuhan manakah yang kamu dustakan?


BERFIKIR

Melalui surat ini Allah hendak memancing manusia agar berpikir tentang segala nikmat yang telah Allah berikan kepada manusia.


Dia membiarkan dua lautan mengalir yang keduanya kemudian bertemu,
QS. ar-Rahman (55) : 19

antara keduanya ada batas yang tidak dilampaui oleh masing-masing.
QS. ar-Rahman (55) : 20

Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
QS. ar-Rahman (55) : 21


Pernahkan kita berfikir? Mungkin, kebanyakan kita hanya mengikuti apa yang sudah diwariskan oleh orang-orang tua kita. Dan agama yang Islam yang kita pegang pun hanyalah "warisan" yang kita teruskan. Tanpa kita mau berfikir, untuk merenung lebih dalam dan menambah keimanan kita.

"Ini adalah sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu, penuh dengan berkah supaya mereka memperhatikan (merenungkan) ayat-ayatnya dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yang mempunyai pikiran" (QS. Shaad, 38: 29).

Dalam Al-Qur'an, Allah menyebutkan tentang mereka yang berpikir secara sadar, kemudian merenung dan pada akhirnya sampai kepada kebenaran yang menjadikan mereka takut kepada Allah. Sebaliknya, Allah juga menyatakan bahwa orang-orang yang mengikuti para pendahulu mereka secara taklid buta tanpa berpikir, ataupun hanya sekedar mengikuti kebiasaan yang ada, berada dalam kekeliruan. Ketika ditanya, para pengekor yang tidak mau berpikir tersebut akan menjawab bahwa mereka adalah orang-orang yang menjalankan agama dan beriman kepada Allah. Tetapi karena tidak berpikir, mereka sekedar melakukan ibadah dan aktifitas hidup tanpa disertai rasa takut kepada Allah.

maka nikmat Tuhan manakah yang kamu dustakan?


Keutamaan Surat Ar Rahman

1. Rasulullah  bersabda: “Barangsiapa yang membaca surat Ar-Rahman, Allah akan menyayangi kelemahannya dan meridhai nikmat yang dikaruniakan padanya.” (Tafsir Nur Ats-Tsaqalayn 5/187).

2. Imam Ja’far Ash-shadiq (sa) berkata: “Barangsiapa yang membaca surat Ar-Rahman, dan ketika membaca kalimat ‘Fabiayyi âlâi Rabbikumâ tukadzdzibân’, ia mengucapkan: Lâ bisyay-in min âlâika Rabbî akdzibu (tidak ada satu pun nikmat-Mu, duhai Tuhanku, yang aku dustakan), jika saat membacanya itu pada malam hari kemudian ia mati, maka matinya seperti matinya orang yang syahid; jika membacanya di siang hari kemudian mati, maka matinya seperti matinya orang yang syahid.” (Tsawabul A’mal, hlm 117).

3. Imam Ja’far Ash-Shadiq (sa) berkata: “Jangan tinggalkan membaca surat Ar-Rahman, bangunlah malam bersamanya, surat ini tidak menentramkan hati orang-orang munafik, kamu akan menjumpai Tuhannya bersamanya pada hari kiamat, wujudnya seperti wujud manusia yang paling indah, dan baunya paling harum. Pada hari kiamat tidak ada seorangpun yang berdiri di hadapan Allah yang lebih dekat dengan-Nya daripadanya.

Pada saat itu Allah berfirman padanya: Siapakah orang yang sering bangun malam bersamamu saat di dunia dan tekun membacamu. Ia menjawab: Ya Rabbi, fulan bin fulan, lalu wajah mereka menjadi putih, dan ia berkata kepada mereka: Berilah syafaat orang-orang yang mencintai kalian, kemudian mereka memberi syafaat sampai yang terakhir dan tidak ada seorang pun yang tertinggal dari orang-orang yang berhak menerima syafaat mereka. Lalu ia berkata kepada mereka: Masuklah kalian ke surga, dan tinggallah di dalamnya sebagaimana yang kalian inginkan.” (Tsawabul A’mal, hlm 117).


maka nikmat Tuhan manakah yang kamu dustakan?